Minggu, 21 Desember 2014

Apa saja yg Anda lupakan di hari ini?

Selalu ada rencana yg terlupakan di setiap harinya.
Jangan abaikan itu.
Jika terlalu sering, akan membahayakan hidup Anda.
Terlebih di saat kondisinya serba mendesak.
Fatal akibatnya..

Kamis, 27 November 2014

Filipina Negeri Muslim yang Dimurtadkan

Thursday, November 20, 2014

Dahulu 98% Muslim, Kini Muslim Tersisa 5%
Islamedia.co - Filipina merupakan negara di kawasan Asia
tenggara yang pada zaman dahulu kala memiliki populasi
Muslim sangat besar, yakni mencapai angka 98%. Sebelum
kedatangan bangsa Spanyol tahun 1565, Filipina adalah
negeri muslim dengan populasi muslim mencapai 98 %
masuk wilayah Kesultanan Brunei, hingga semuanya
berubah setelah kedatangan penjajah Kristen Spanyol.
Ibukota Filipina, Amanilah adalah sebuah kota yang diberi
nama dari bahasa Arab yaitu Fi Amannillah ( dibawah
perlindungan Allah Swt ), setelah dikuasai Spanyol
Amanilah diganti nama menjadi Manila.
Saat itu kaum muslim Filipina bertekad menjadikan kota
Amanillah (Manila) menjadi kota Islam terbesar se Asia
Tenggara. Mereka pun sudah menerapkan Syariat Islam
selama berabad-abad di bawah pengaruh Negara Khilafah
Islam di Timur Tengah.Pekerjaan kaum muslim Filipina
saat itu kebanyakan adalah pedagang, petani, dan
nelayan.
Tahun 1565 Bangsa Spanyol datang dengan misi Gold,
Glory dan Gospel, yang artinya adalah Penjajahan, dan
memberi nama Philipina sesuai nama raja mereka Raja
Philipe. Tahun 1569 kota Amanillah direbut oleh Spanyol
dan membantai penduduknya, kemudian dengan berbagai
macam ancaman kekerasan dan pemaksaan Spanyol
berhasil melakukan Kristenisasi wilayah Filipina Utara dan
Tengah.
Sebagian Kaum Muslim yang tidak sudi dan merasa najis
dengan kristenisasi itu, melarikan diri ke wilayah selatan
Filipina untuk menyelamatkan akidahnya. Mereka berhasil
membuat pertahanan yang kuat dan terus melawan
Spanyol lewat perang Gerilya. Kemudian Spanyol memberi
nama kaum muslim Filipina dengan nama orang Moro.
Nama ini diambil dari sebutan kepada keturunan Arab
Spanyol yang beragama Islam yang dahulu menguasai
Andalusia ( Spanyol ) yaitu orang Moor.
Spanyol tidak tinggal diam, mereka merekrut orang-orang
Indo Kristen* ( orang Filipina yang sudah dikristenkan )
untuk berperang melawan kaum muslim yang sebenarnya
masih saudara sebangsa mereka.
Perjuangan kaum muslim Filipina baik melawan penjajah
Spanyol maupun saudara sebangsa mereka yaitu orang
Indo Kristen, terus berlangsung sampai tahun 1898.
Kondisi Filipina saat ini sungguh sangat memprihatinkan,
negeri yang dahulu 98% warganya muslim telah berubah
negara kristen. Populasi pemeluk Islam hanya bersisa 5%,
populasi kristen 90%, sisanya memeluk Budha dan atheis.
[globalmuslim/islamedia]

Pemuda Legendaris itu

"Oalaaaahh.. Tempat apa ini?" Aku bingung stengah mati. Kenapa bisa berada di sini. Tempat yg amat asing.

Suasana malam yg mencekam di tengah jejeran pohon bambu.

"Jepang?!" Masa iya aku terjerembab ke sini? Ini bukan film fantasi. Tapi apa?

Sabtu, 16 Juni 2012

Semua Ilmu berasal dari Allah

semua ilmu datangnya dari Allah SWT, begitu juga Matematika:

1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 123456789876543 21

kurang hebat,,,,
Sekarang lihat ini

Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?

Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.

Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi
jawabannya.

Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%

H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%

K-N-O-W-L-E-D-G -E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%

SKILL
19 + 11 + 9+ 12 + 12 = 63

ACTION
1 + 3+ 20+ 9+ 15+ 14 = 62

A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%

Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidak ada ATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.

Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%

atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%

Silahkan di Share Kalo menurut kalian Menarik ^_^

Sabtu, 12 Februari 2011

Misteri Crop Circle







Crop circle atau pola sirkuler di ladang pertanian, dikabarkan muncul pertama kali di Inggris pada tahun 1647. Crop circle hampir selalu dikaitkan dengan kisah UFO (unidentified flying object), meski faktanya, sebagian besar pola itu terbukti bikinan manusia atau disebabkan faktor alam. Hanya sekitar 20 persen yang hal-ihwalnya masih misterius, hingga kini.

Rabu, 05 Januari 2011

Balada Seorang Bawahan

oleh Ujang S. Nassir pada 04 Januari 2011 jam 0:15
 
Kalau kerjaku lama selesai,
Katanya aku tak bisa kerja

Kalau atasanku kerjanya lama selesai,
Katanya dia teliti

Kalau aku melalaikan kerja,
Katanya aku malas

Kalau atasanku yang lalai,
Katanya dia sibuk sih…

Kalau aku melakukan sesuatu tanpa disuruh,
Katanya aku sok pintar

Kalau atasanku melakukan yang sama,
Katanya inisiatif namanya

Kalau aku menyenangkan atasanku,
Katanya aku menjilat

Kalau atasanku menyenangkan atasannya,
Katanya dia kerja sama

Kalau kerjaku baik,
Atasanku tak pernah ingat

Kalau aku berbuat salah,
Atasanku tak pernah lupa….......

..........................................................
Duh, kasian amat ya....?!
Nasiiiib...., nasiiib....!!!
· · Bagikan · Hapus

Selasa, 18 Mei 2010

Sajak Palsu

  May 17, 2010 at 12:43 pm (Poems (Indonesian))
Selamat pagi pak, selamat pagi bu, ucap anak sekolah
dengan sapaan palsu.
Lalu merekapun belajar
sejarah palsu dari buku-buku palsu.
Di  akhir sekolah
mereka terperangah melihat hamparan nilai mereka
yang palsu.
Karena tak cukup nilai, maka berdatanganlah
mereka ke rumah-rumah bapak dan ibu guru
untuk menyerahkan amplop berisi perhatian
dan rasa hormat palsu.
Sambil tersipu palsu
dan membuat tolakan-tolakan palsu, akhirnya pak guru
dan bu guru terima juga amplop itu sambil berjanji palsu
untuk mengubah nilai-nilai palsu dengan
nilai-nilai palsu yang baru.
Masa sekolah
demi masa sekolah berlalu, merekapun lahir
sebagai ekonom-ekonom palsu, ahli hukum palsu,
ahli pertanian palsu, insinyur palsu.
Sebagian menjadi guru, ilmuwan
atau seniman palsu.
Dengan gairah tinggi
mereka  menghambur ke tengah pembangunan palsu
dengan ekonomi palsu sebagai panglima
palsu.
Mereka saksikan
ramainya perniagaan palsu dengan ekspor
dan impor palsu yang mengirim dan mendatangkan
berbagai barang kelontong kualitas palsu.
Dan bank-bank palsu dengan giat menawarkan bonus
dan hadiah-hadiah palsu tapi diam-diam meminjam juga
pinjaman dengan ijin dan surat palsu kepada bank negeri
yang dijaga pejabat-pejabat palsu.
Masyarakatpun berniaga
dengan uang palsu yang dijamin devisa palsu.
Maka
uang-uang asing menggertak dengan kurs palsu
sehingga semua blingsatan dan terperosok krisis
yang meruntuhkan pemerintahan palsu ke dalam
nasib buruk palsu.
Lalu orang-orang palsu
meneriakkan kegembiraan palsu dan mendebatkan
gagasan-gagasan palsu di tengah seminar
dan dialog-dialog palsu menyambut tibanya
demokrasi palsu yang berkibar-kibar begitu nyaring
dan palsu.

1998